Senin, 30 Desember 2013

cerpen anak sekolah



Diam-diam menghanyutkan

Disuatu desa dipinggiran kota hidup  anak berumur 10 tahun bernama amir salah satu siswa SDN 1 sukamaju,  yang sehari-hari  berprofesi sebagai  pengamen, amir tinggal di pinggiran sungai bersama keluarga kecilnya , ia tinggal dengan ayah,ibu dan  adiknya yang masih berusia 3 tahun.   Amir sangat sayang dengan keluarganya itu dan amir mempunyai cita-cita kelak suatu saat nanti akan membahagiakan dan menjadi anak yang dapat dibanggakan kedua orang tuanya.
Saat ini amir masih duduk kelas 4 dibangku sekolah dasar,  karena ekonomi keluarganya yang tidak mampu amir terpaksa menunda waktu belajar di sekolah dan mulai masuk sekolah dasar usia 8th. Kegiatan Sepulang sekolah amir biasanya langsung pulang dan membereskan rumah,  karena ayah dan ibunya yang berprofesi sebagai pemulung, yang selalu berangkat sebelum matahari terbit dan pulang menjelang tenggelamnya matahari. Oleh karena itu amir yang diberi tugas oleh orangtuanya untuk  mengerjakan pekerjaan rumah.  Setelah itu aamir pergi mengamen untuk membantu perekonomian keluarganya , dari hasil mengamen amir memanfaatkan uangnya untuk uang jajan, untuk membeli buku dan peralatan sekolah lainnya . hanya sekedar untuk meringankan beban kedua orangtuanya .
Disekolah amir tergolong anak yang pendiam dan memlih mengalah apabila di jahili temannya.
Amir mempunyai teman baik bernama ryan,  amir juga mempunyai teman satu kelas bernama beni dan doni keduanya tidak suka dengan amir dan selalu mengejek serta menjahilli amir.
Suatu pagi amir bersiap berangkat kesekolah  amir berangkat sekolah bersama ryan . seperti biasa amir selalu menghampiri ryan dirumahnya untuk berangkat bersama.  “Assalamu’alaikum.. ryan ...ryan... berangkat yukk..!!” panggil amir,  “iya sebentar aku siap-siap dulu” sahut ryan. Setelah ryan keluar rumah merekapun berangkat kesekolah bersama .
Sesampainya disekolah tepat  pukul 07.00 WIB  terdengar suara “teng...teng..teng..” bel tanda masuk sekolahpun berbunyi. Semua siswa masuk kelas masing-masing.  Seperti biasa 5 menit kemudian guru kelaspun datang dan kegiatan belajar mengajarpun segera dimulai. Ibu lisa , nama guru kelas tempat amir belajar, sebelum menyampaikan materi. Ibu lisa berkata ”tolong materi ini diperhatikan dengan seksama karena materi ini akan menjadi bahan belajar untuk ulangan harian tiga hari lagi, dan 2 nilai terbaik akan dipilih menjadi wakil lomba cerdas cermat mewakili SDN 1 Sukamaju ”.  kegiatan belajar mengajarpun dimulai.
 “teng..teng..” bel istirahatpun berbunyi amir dan ryan selalu bermain bersama. Disela-sela bermain amir membuka pembicaraan ”kayaknya seru  yaa kalo bisa jadi wakil lomba cerdas cermat SDN 1 suka maju” kata amir. “Emangnya kenapa mir? Kamu berminat jadi peserta lomba itu??, tapi kan susah, syaratnya harus jadi 2 terbaik ” Sahut ryan.  “Yaa.. mungkin aja.. kan gak ada yang gak mungkin kalo kita mau berusaha” tambah amir. “Yaa.. iya sih, terserah kamu deh.. “ tambah amir.
Dari kejauhan beni dan doni memperhatikan pembicaraan mereka. “belagu banget itu sih amir pakek pengen jadi wakil lomba cerdas cermat, yang pantes tuh kita. Ya gak ben??” Kata beni dengan sombongnya, “yaa iyaa dong , dia kan Cuma anak pemulung,miskin lagi.. beda sama kita.” Tambah doni.   
Suara bel tanda masuk kelas pun berbunyi, merekapun segera bergegas masuk kembali kedalam kelas. menjelang pulang sekolah , ibu lisa kembali mengingatkan “ jangan lupa belajar yaa untuk ulangan 3 hari lagi”. “Iya buu....” sahut seluruh siswa.
 Disepanjang jalan menuju rumah amir terus memikirkan bagaimana dia bisa menjadi wakil lomba cerdas cermat. Demi membanggakan kedua orang tuanya .  sesampainya dirumah seperti biasa amir mengerjakan semua pekerjaan rumah, dan  pergi mengamen tidak lupa amir membawa buku catetan untuk  belajar disela sela waktu luangnya. Amir selalu belajar dan belajar untuk mewujudkan mimpinya menjadi wakil lomba cerdas cermat disekolahnya.
Singkat cerita, setelah 2 hari amir selalu belajar dan berusaha berlatih dengan soal-soal yang ada di buku, Tibalah saatnya hari yang dinanti pun tiba. amir bersiap berangkat kesekolah dan seperti biasa amir menghampiri  ryan untuk berangkat bersama.  Dan merekapun berangkat bersama kesekolah.
 Setibanya di sekolah mereka segera bergegas masuk kedalam kelas,  di koridor sekolah mereka bertemu dengan beni dan doni .  doni berkata kepada amir “ heii,, kamu jangan belagu jadi orang, sok-sok’an pengen jadi wakil lomba cerdas cermat, ngaca dulu kamu tuh siapa??”
“anak pemulung aja belagu, kita gak usah belajar udah pinter yaa beda sama kamu”. Tambah beni dengan sombongnya.
“Udah jangan didengerin mereka Cuma iri sama kamu, mereka gak mau tersaingi sama kamu, yang sabar yaa.” hibur  ryan.   “ iya.. yan.. aku gak apa-apa, aku gak bakalan marah sama mereka. Masuk kelas yukk” ajak amir.
“teng..teng..teng..” Bel masuk pun berbunyi.  merekapun bergegas masuk kelas.
Bebearapa saaat kemudian Bu lisa masuk kedalam kelas.  Ulangan harian pun segera dimulai. Amir pun mengerjakan dengan penuh percaya diri.
Setelah 2 jam berlalu ujianpun selesai , bu lisa berkata “okee.. hasil ulangan harian ini akan ibu umumkan besok”.  Amirpun berharap – harap cemas dengan hasil  nilai ulangannya.. dan amir terus memikirkan hasil ulangan, sesampai dirumah sampai pergi mengamen amir selalu memikirkan hasil ulangan hariannya.
Keesokan harinya amir dan ryan tidak sabar berangkat kesekolah untuk mengetahui hasil ulangan harian . seperti biasa mereka berangkat bersama. Sesampainya di sekolah, tidak lama kemudian bel masuk kelaspun berbunyi dan mereka segera bergegas masuk kelas.
Beberapa saat kemudian Bu lisa masuk kelas dan langsung mengumumkan nilai hasil  ulangan harian.
Bu lisa: “ iyaa .. sekarang ibu akan mengumumkan hasil ulangan harian kemarin,  hasilnya  adalah......”
Semua siswa nampak tengang..
“ hasil tertinggi adalah. amir , posisi kedua adalah ryan, jadi wakil lomba cerdas cermat  yang mewakili SDN1 suka maju adalah amir dan ryan “ ujar bu lisa.
 “hah... serius ini kita ??” kata amir kepada ryan dengan terkejut,  “iyaa,, kayak mimpi yaa kita” tambah ryan.
Siswa satu kelas memberikan ucapan selamat kepada amir dan ryan termasuk beni dan doni.
Doni berkata “ selamat yaa mir, yan, ma’afin aku yaa udah salah sama kalian. Aku ngaku salah”. “ ma’afin aku juga yaa mir , yan” tambah beni
  “udah tidak apa-apa. Aku juga udah ma’afin kalian kok”  kata amir. “makannya jangan suka iseng sama ngeremehin orang” tambah ryan.
“Iya  kita tahu kita salah, tapi kita masih boleh kan jadi teman kalian??” ujar beni dan doni
“Iyaa kalian tetep temen kita , iya kan yan” kata amir kepada ryan
“ iya , asal kalian jangan gitu lagi”. Tambah ryan
Akhirnya mereka pun kembali berteman dengan baik, dan saling menghargai dan menghormati satu sama lain.
Jadi orang yang terlihat diam bukan berarti dia tidak bisa apa-apa,maka jangan suka meremehkan atau merendahkan seseorang sebelum tau kemampuan yang dimiliki sebenernya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar