Diam-diam menghanyutkan
Disuatu desa dipinggiran kota hidup anak berumur 10 tahun bernama amir salah satu
siswa SDN 1 sukamaju, yang sehari-hari berprofesi sebagai pengamen, amir tinggal di pinggiran sungai bersama
keluarga kecilnya , ia tinggal dengan ayah,ibu dan adiknya yang masih berusia 3 tahun. Amir sangat
sayang dengan keluarganya itu dan amir mempunyai cita-cita kelak suatu saat
nanti akan membahagiakan dan menjadi anak yang dapat dibanggakan kedua orang
tuanya.
Saat ini amir masih duduk kelas 4 dibangku sekolah
dasar, karena ekonomi keluarganya yang
tidak mampu amir terpaksa menunda waktu belajar di sekolah dan mulai masuk
sekolah dasar usia 8th. Kegiatan Sepulang sekolah amir biasanya langsung pulang
dan membereskan rumah, karena ayah dan
ibunya yang berprofesi sebagai pemulung, yang selalu berangkat sebelum matahari
terbit dan pulang menjelang tenggelamnya matahari. Oleh karena itu amir yang
diberi tugas oleh orangtuanya untuk
mengerjakan pekerjaan rumah. Setelah
itu aamir pergi mengamen untuk membantu perekonomian keluarganya , dari hasil
mengamen amir memanfaatkan uangnya untuk uang jajan, untuk membeli buku dan
peralatan sekolah lainnya . hanya sekedar untuk meringankan beban kedua
orangtuanya .
Disekolah amir tergolong anak yang pendiam dan memlih
mengalah apabila di jahili temannya.
Amir mempunyai teman baik bernama ryan, amir juga mempunyai teman satu kelas bernama
beni dan doni keduanya tidak suka dengan amir dan selalu mengejek serta
menjahilli amir.
Suatu pagi amir bersiap berangkat kesekolah amir berangkat sekolah bersama ryan . seperti
biasa amir selalu menghampiri ryan dirumahnya untuk berangkat bersama. “Assalamu’alaikum.. ryan ...ryan... berangkat
yukk..!!” panggil amir, “iya sebentar
aku siap-siap dulu” sahut ryan. Setelah ryan keluar rumah merekapun berangkat
kesekolah bersama .
Sesampainya disekolah tepat pukul 07.00 WIB terdengar suara “teng...teng..teng..” bel
tanda masuk sekolahpun berbunyi. Semua siswa masuk kelas masing-masing. Seperti biasa 5 menit kemudian guru kelaspun
datang dan kegiatan belajar mengajarpun segera dimulai. Ibu lisa , nama guru
kelas tempat amir belajar, sebelum menyampaikan materi. Ibu lisa berkata ”tolong
materi ini diperhatikan dengan seksama karena materi ini akan menjadi bahan belajar
untuk ulangan harian tiga hari lagi, dan 2 nilai terbaik akan dipilih menjadi
wakil lomba cerdas cermat mewakili SDN 1 Sukamaju ”. kegiatan belajar mengajarpun dimulai.
“teng..teng..”
bel istirahatpun berbunyi amir dan ryan selalu bermain bersama. Disela-sela
bermain amir membuka pembicaraan ”kayaknya seru yaa kalo bisa jadi wakil lomba cerdas cermat
SDN 1 suka maju” kata amir. “Emangnya kenapa mir? Kamu berminat jadi peserta
lomba itu??, tapi kan susah, syaratnya harus jadi 2 terbaik ” Sahut ryan. “Yaa.. mungkin aja.. kan gak ada yang gak
mungkin kalo kita mau berusaha” tambah amir. “Yaa.. iya sih, terserah kamu
deh.. “ tambah amir.
Dari kejauhan beni dan doni memperhatikan
pembicaraan mereka. “belagu banget itu sih amir pakek pengen jadi wakil lomba
cerdas cermat, yang pantes tuh kita. Ya gak ben??” Kata beni dengan sombongnya,
“yaa iyaa dong , dia kan Cuma anak pemulung,miskin lagi.. beda sama kita.” Tambah
doni.
Suara bel tanda masuk kelas pun berbunyi, merekapun
segera bergegas masuk kembali kedalam kelas. menjelang pulang sekolah , ibu
lisa kembali mengingatkan “ jangan lupa belajar yaa untuk ulangan 3 hari lagi”.
“Iya buu....” sahut seluruh siswa.
Disepanjang jalan
menuju rumah amir terus memikirkan bagaimana dia bisa menjadi wakil lomba
cerdas cermat. Demi membanggakan kedua orang tuanya . sesampainya dirumah seperti biasa amir
mengerjakan semua pekerjaan rumah, dan
pergi mengamen tidak lupa amir membawa buku catetan untuk belajar disela sela waktu luangnya. Amir selalu
belajar dan belajar untuk mewujudkan mimpinya menjadi wakil lomba cerdas cermat
disekolahnya.
Singkat cerita, setelah 2 hari amir selalu belajar
dan berusaha berlatih dengan soal-soal yang ada di buku, Tibalah saatnya hari
yang dinanti pun tiba. amir bersiap berangkat kesekolah dan seperti biasa amir
menghampiri ryan untuk berangkat
bersama. Dan merekapun berangkat bersama
kesekolah.
Setibanya di
sekolah mereka segera bergegas masuk kedalam kelas, di koridor sekolah mereka bertemu dengan beni
dan doni . doni berkata kepada amir “
heii,, kamu jangan belagu jadi orang, sok-sok’an pengen jadi wakil lomba cerdas
cermat, ngaca dulu kamu tuh siapa??”
“anak pemulung aja belagu, kita gak usah belajar
udah pinter yaa beda sama kamu”. Tambah beni dengan sombongnya.
“Udah jangan didengerin mereka Cuma iri sama kamu,
mereka gak mau tersaingi sama kamu, yang sabar yaa.” hibur ryan.
“ iya.. yan.. aku gak apa-apa, aku gak bakalan marah sama mereka. Masuk kelas
yukk” ajak amir.
“teng..teng..teng..” Bel masuk pun berbunyi. merekapun bergegas masuk kelas.
Bebearapa saaat kemudian Bu lisa masuk kedalam
kelas. Ulangan harian pun segera dimulai.
Amir pun mengerjakan dengan penuh percaya diri.
Setelah 2 jam berlalu ujianpun selesai , bu lisa berkata
“okee.. hasil ulangan harian ini akan ibu umumkan besok”. Amirpun berharap – harap cemas dengan hasil nilai ulangannya.. dan amir terus memikirkan
hasil ulangan, sesampai dirumah sampai pergi mengamen amir selalu memikirkan
hasil ulangan hariannya.
Keesokan harinya amir dan ryan tidak sabar berangkat
kesekolah untuk mengetahui hasil ulangan harian . seperti biasa mereka
berangkat bersama. Sesampainya di sekolah, tidak lama kemudian bel masuk
kelaspun berbunyi dan mereka segera bergegas masuk kelas.
Beberapa saat kemudian Bu lisa masuk kelas dan
langsung mengumumkan nilai hasil ulangan
harian.
Bu lisa: “ iyaa .. sekarang ibu akan mengumumkan
hasil ulangan harian kemarin,
hasilnya adalah......”
Semua siswa nampak tengang..
“ hasil tertinggi adalah. amir , posisi kedua adalah
ryan, jadi wakil lomba cerdas cermat
yang mewakili SDN1 suka maju adalah amir dan ryan “ ujar bu lisa.
“hah...
serius ini kita ??” kata amir kepada ryan dengan terkejut, “iyaa,, kayak mimpi yaa kita” tambah ryan.
Siswa satu kelas memberikan ucapan selamat kepada
amir dan ryan termasuk beni dan doni.
Doni berkata “ selamat yaa mir, yan, ma’afin aku yaa
udah salah sama kalian. Aku ngaku salah”. “ ma’afin aku juga yaa mir , yan”
tambah beni
“udah tidak apa-apa. Aku juga udah ma’afin
kalian kok” kata amir. “makannya jangan
suka iseng sama ngeremehin orang” tambah ryan.
“Iya kita
tahu kita salah, tapi kita masih boleh kan jadi teman kalian??” ujar beni dan
doni
“Iyaa kalian tetep temen kita , iya kan yan” kata
amir kepada ryan
“ iya , asal kalian jangan gitu lagi”. Tambah ryan
Akhirnya mereka pun kembali berteman dengan baik,
dan saling menghargai dan menghormati satu sama lain.
Jadi orang yang terlihat diam bukan berarti dia
tidak bisa apa-apa,maka jangan suka meremehkan atau merendahkan seseorang
sebelum tau kemampuan yang dimiliki sebenernya.